Senin, 06 Januari 2014

feature news : traditional market vs modern market


KETIKA EFISIENSI MENJADI GAYA HIDUP

Banyaknya minimarket yang berdiri di kota-kota besar seperti Yogyakarta tidak menjadikan suatu halangan bagi Toko Kelontong untuk tetap menjalankan bisnis usahanya. Jika dilihat dari perbandingannya Toko kelontong memang masih serba terbatas fasilitasnya dibanding dengan minimarket seperti Indomaret. Namun masing-masing mempunyai keunggulannya sendiri. Seperti pada Toko Kelontong yang bertempat di Kledokan, Babarsari. Toko Kelontong ini cenderung memliki tempat yang terbatas, namun harga yang ditawarkan lebih terjangkau. Barang-barang yang dijual tidak kalah lengkap dengan minimarket. Toko Kelontong ini menawarkan barang-barang yang tidak dijual di Indomaret seperti ember plastik, sapu, dan peralatan rumah tangga lain. Selain itu keunggulan lainnya adalah sembako yang dijual lebih terjangkau dan lengkap.
Toko yang sudah berdiri selama lima tahun ini dikelola oleh Bapak Rozi yang merupakan pemilik Toko dan juga bapak dari dua orang anak, saat ini beliau bekerja sebagai distributor beras. Walaupun beliau juga mempunyai pekerjaan tetap selain mengelola Toko namun menurut Mbak Lulu yang merupakan anak pertama dari Bapak Rozi menuturkan bahwa penghasilan terbesar bagi keluarganya berasal dari bisnis usaha toko kelontong tersebut. Omset yang didapat per hari nya mencapai 2 juta rupiah.
Saat ini toko kelontong Bapak Rozi hanya memiliki satu pegawai yang bekerja 6 jam per harinya. Pegawai yang merupakan kerabat dekat keluarga Bapak Rozi mendapat upah sebesar 350 ribu per bulan nya. Tugas pegawai tersebut meliputi : Packing barang, display barang, dan melayani pembeli. Namun toko kelontong ini tidak lepas dari masalah. Masalah yang pernah dihadapi adalah konsumen yang tidak bertanggung jawab seperti tidak membayar barang belanjaan dan mengambil barang secara paksa.
Hal serupa pun juga dialami oleh minimarket yang berada tepat di seberang jalan toko kelontong Bapak Rozi. Meskipun minimarket tersebut telah dilengkapi dengan fasilitas kamera cctv namun hal tersebut tetap tidak bisa dihindari. Aryandhita yang merupakan karyawan indomaret kledokan yang sudah bekerja selama 2 tahun menuturkan bahwa di minimarket tersebut sering mengalami kejadian pemalakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Karyawan memang tidak menanggung kerugian akibat pemalakan tersebut melainkan ditanggung pihak perusahaan dengan bukti rekaman cctv dan berita acara yang dibuat oleh karyawan, tetapi sebagai karyawan juga merasa terancam dengan situasi tersebut. Selain masalah pemalakan tidak jarang karyawan mengalami komplain dari konsumen apabila terjadi kesalahan harga atau barang tersebut sudah tidak layak jual.
 Berbeda dengan toko kelontong Bapak Rozi, Indomaret Kledokan mempekerjakan sebanyak 11 orang karyawan, melihat kondisi toko yang buka selama 24 jam. Karyawan di Indomaret bekerja selama 8 jam per hari nya dengan upah 890 ribu yang telah memenuhi UMR kota Yogyakarta. Pekerjaan karyawan meliputi display barang, mengecek barang-barang dan memastikan tanggal kadaluarsa barang-barang, dan kasir. Barang yang paling laku di Indomaret kledokan adalah air mineral dan rokok. Barang- barang yang dijual di Indomaret dikirim langsung dari perusahaan sementara suplayer hanya menyetorkan ke kantor pusat. Proses masuk nya barang-barang yang akan dijual melewati tahap barang datang kemudian di check dan diproses oleh karyawan lalu di display. Omset yang didapatkan Indomaret ini per harinya mencapai 11 juta rupiah.
Jika dibandingkan, omset yang didapat oleh toko kelontong dan Indomaret berbanding jauh. Namun masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing tergantung pada konsumen yang menginginkan fasilitas yang lebih lengkap atau memilih harga yang lebih terjangkau. Sebagai contoh harga rokok di toko kelontong mempunyai selisih antara 500-2000 rupiah lebih murah di banding di indomaret. Namun dengan fasilitas dan pelayanan baik yang diatawarkan oleh indomaret pada kenyataannya indomaret masih banyak diminati oleh konsumen walaupun tidak sedikit juga yang masih setia menjadi pelanggan Toko Kelontong.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar