Senin, 06 Januari 2014

opini public : Miss World 2013


MISS WORLD 2013 DIADAKAN DI BALI

Acara "Opening Show Miss World 2013" digelar secara meriah di Ballroom Mangupura, Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Minggu, 8 September.Acara diikuti oleh penampilan total 130 kontestan dari berbagai negara di dunia.

Sejak awal dimulai, acara kental dengan nuansa dan budaya Indonesia. Hal ini menarik perhatian dunia, terutama para duta masing-masing negara kontestan yang ikut hadir di sana.

Acara ditutup dengan penampilan 130 kontestan. Menariknya, 130 wanita cantik ini tampil cantik dalam balutan busana adat dari berbagai daerah di Indonesia.

Diiringi lagu berjudul "Bersatulah Indonesia" ciptaan istri dari Hary Tanoesoedibjo, CEO MNC Group, Liliana Tanoesoedibjo, para kontestan satu-satu muncul dengan seragam busana adat Indonesia. Setelah itu, saling bergandengan tangan dengan kompak mereka melanjutkan dengan menyanyikan lagu Olimpic Miss World berjudul "We Are One".

Acara ini sekaligus menandai masa karantina Miss World 2013 akhirnya resmi dibuka.Sebanyak 130 kontestan siap berkompetisi untuk memperebutkan mahkota bergengsi yang kini masih ditangan Miss World sebelumnya, Wenxia Yu.


OPINI PUBLIK :

Pendapat Dari Gub. Bali
Dukungan datang dari Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyatakan dukungannya terhadap pelaksanaan Miss World 2013. Kegiatan akan dilangsungkan di Nusa Dua Bali mulai 8 September dan akan berakhir 11 September.
Melalui Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Bali, Drs Ketut Teneng, Gubernur Pastika mengatakan bahwa seluruh lapisan masyarakat Bali telah menerima kehadiran ratu kecantikan itu. Sebaliknya tidak ada pro dan kontra, sehingga diharapkan pelaksanaan Mis World 2013 bisa berjalan lancar dan Sukses.
"Saya kira tidak ada masalah, kita mendukung karena kita sudah sepakati tidak ada yang membuat masyarakat menjadi antipati.Jadi tidak ada yang perlu kita khawatirkan lagi," kata Pastika, sebagaimana ditirukan Teneng, Rabu (28/8).
Dikatakan Teneng, panitia Miss World 2013 juga telah menghadap kepada Gubernur Bali. Mereka yakni Syafril Nasution dan Nana Puspa Dewi.Saat bertemu dengan Gubernur Bali itulah jelas Teeeneng, mereka mendengar langsung dukungan dari Gubernur Bali.
Dikatakan Teneng, terkait pelaksanaan kontes kecantikan ratu sejagad itu, pihak panitia juga telah melakukan koordinasi dengan Polda Bali, TNI,  serta para pemuka agama, ormas dan bahkan LSM. Semua lembaga itu jelas Teneng, juga memberikan dukungan bagi pelaksanaan Miss World 2013

Pendapat MUI
Jakarta – KabarNet: Peristiwa digagalkannya konser penyanyi pengumbar aurat Lady Gaga di Indonesia sepertinya akan berulang kembali. Kali ini yang terancam bernasib sama adalah kontes pamer aurat Pemilihan Miss World 2013 yang akan diselenggarakan di Indonesia. Mata masyarakat kini tertuju menyoroti kontes kecantikan tingkat internasional tersebut yang akan digelar di Bali dan Sentul, Bogor.
Sementara ormas-ormas terus menyoroti sambil mengatur langkah, Majelis Ulama Indonesia (MUI) terlebih dahulu menolak kontes kecantikan Miss World itu.Kontes kecantikan tersebut dinilai melecehkan perempuan lantaran melakukan penilaian berdasarkan kemolekan tubuh dan wajah cantik wanita semata.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) secara resmi menyatakan menolak penyelenggaraan kontes kecantikan Miss World tersebut.Keputusan MUI itu diambil setelah melakukan kajian mendalam terhadap pro-kontra penyelenggaraan kontes Miss World dalam rapat terakhir MUI sebelum hari raya Idul Fitri 1434 Hijriah yang baru lalu.
“MUI menolak Indonesia dijadikan sebagai host Miss World 2013, karena setelah dites dari aspek ekonomi, agama dan budaya dinilai hanya sia-sia dan merupakan upaya mengkapitalisasi dunia,” Kata Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri MUI, KH Muhyiddin Zunaidi saat jumpa pers di Gedung MUI, Jl Diponegoro No 51, Jakarta Pusat, Jumat (23/8/2013).
Menurut KH Muyiddin, landasan penolakan tersebut adalah dalil dari kitab suci Al-Qur’an surat Al-Ahzab 50 yang memerintahkan kaum perempuan untuk mengenakan jilbab, serta beberapa hadis tentang perintah menutup aurat.
“Wanita diperintahkan menutup auratnya kecuali telapak tangan dan muka,” terangnya.
Disamping itu, Kontes Miss World 2013 dinilai bertentangan dengan semangat konstitusi UUD 1945 terutama pasal 32 yang menyebutkan negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai budaya.
“Pemilihan Miss World tidak sesuai dengan budaya Indonesia.Pemilihan ini juga terkesan merendahkan dan melecehkan budaya bangsa seperti mempertontonkan aurat perempuan.” ujar KH Muhyiddin.
Selain itu MUI juga menilai pemilihan itu cenderung mempertontonkan perilaku kemewahan dan glamour yang berlawanan dengan kondisi ekonomi masyarakat di Tanah Air dan dapat merusak generasi muda bangsa.
“Kita tidak menolak budaya global, tapi jangan sampai budaya global yang hedonis itu merusak masyarakat,” tandas KH Muhyiddin.
MUI juga, lanjutnya, tetap akan menolak ajang tersebut meski konsep pakaiannya sudah diubah sedemikian rupa dengan tidak menggunakan pakaian yang minim
“Meskipun nanti tidak akan ada sesi berbikini, tetap saja kalau melihat sejarahnya ajang ini adalah mempertontonkan tubuh wanita.Kalaupun ada tes intelijensi, itu hanya ditambah-tambahkan agar mengelabui seolah-olah itu bukan ajang kecantikan, substansinya itu ajang kecantikan,” tambah KH Muhyiddin.
Terkait adanya pendapat bahwa Miss World dapat meningkatkan aspek pariwisata di Indonesia, menurut MUI hal tersebut hanyalah alibi agar ajang tersebut diperbolehkan.Karena, di beberapa negara tanpa diselenggarakan Miss World tingkat pariwisatanya cukup tinggi.
“Itu hanya alasan saja, contoh kita lihat Turki dan Malaysia tanpa Miss World mereka dapat pemasukan pariwisata yang besar.Jadi, itu hanya alasan untuk justiifikasi,” bantah KH Muhyiddin.
Menurut rencana, kontes kecantikan Miss World akan diselenggarakan di Sentul, Bogor dan Bali pada 28 September 2013 mendatang.
Pendapat Beberapa Petisi yg saya simnpulkan
Pertama, karena Miss World adalah peradaban dan budaya asing (Barat) yang sekuler dan liberal.Ini jelas tidak sesuai dg budaya lokal dan nilai-nilai Pancasila terutama sila pertama.Peradaban Barat memang bukan menolak agama dan menolak kebaradaan Tuhan, tetapi, tidak memberi peran yang penting kepada Tuhan dan agama dalam sistem berpikir mereka. Itu yang dikatakan Muhammad Asad dalam bukunya “Islam at The Crossroads”: “Western Civilization does not strictly deny God, but has simply no room and no use for Him in its present intellectual system.” (Muhammad Asad, Islam at The Crossroads, (Kuala Lumpur: The Other Press).
Logika berpikir “membuang Tuhan” itulah yang kita jumpai pada logika kontes Miss World. Jangan bicara Tuhan di sini! Jangan bicara moral! Yang ada adalah nilai seni, hiburan, devisa, popularitas, dan keuntungan materi. Ketika “Tuhan” sudah dibuang, maka manusia merasa berhak menentukan mana yang baik dan mana yang buruk.Padahal, ketika itu, manusia pada hakekatnya sedang menjadikan ‘hawa nafsunya’ sebagai Tuhannya. (QS 45:23)
Kedua.Karena tidak sesuai dengan nilai Pancasila sila ke-2, Kemanusiaan yang adil dan beradab.Terlebih masalah adab.sangat tidak baik untuk pendidikan moral anak bangsa. Inikah yang akan diberikan kepada para anak didik, untuk memperbaiki moral yang semakin merosot? atau acara ini adalah pembuktian bahwa bangsa Indonesia telah dengan suka rela dijajah moralnya utk tidak diper'adab'kan, yakni dengan aktivitas pola fikir sekuler-liberal.

Pendapat Dari FPI
Wakil Gubernur DKI terpilih, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok merestui Jakarta menjadi tuan rumah Miss World 2013. Kebijakan itu menandakan Ahok bukan seorang negarawan tetapi lebih pantas seorang mucikari.
Demikian dikatakan Ketua Bidang Dakwah dan Hubungan Lintas Agama DPP Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhsin Alatas seperti dilansir itoday, Kamis (4/10).
Menurut Habib Muhsin, alasan Ahok mempromosikan Jakarta dan Indonesia melalui Miss World itu kurang tepat. "Kalau mempromosikan itu ya keberhasilan pembangunan, keberhasilan pemberantasan korupsi, bukan promosi mengumbar aurat wanita," jelasnya.
Kata Habib Muhsin, di era Soeharto ada Keppres yang melarang pengiriman wanita mengikuti kontes kecantikan dunia. "Keppres itu belum dicabut, mengirim saja dilarang, kok sekarang, di Jakarta mau mengadakan, ini jelas-jelas melanggar konstitusi," jelasnya.
Selain itu, kegiatan Miss world itu sudah akan merusak moral bangsa Indonesia karena penilaian seseorang berdasarkan kulitnya saja. "Kontes yang kayak gini ini bagian budaya barat yang merusak bangsa. Sikap FPI sangat jelas menolak dengan tegas, dan mengajak seluruh komponen bangsa menolak penyelangggaraan acara tersebut," papar Habib Muhsin.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, panitia Miss World (MW) 2013 telah memutuskan Indonesia menjadi tuan rumah. Jakarta sudah tentu jadi kota prioritas yang akan diperkenalkan kepada 120 wanita cantik kontestan MW. Jakarta pun harus mulai berbenah dari sekarang.
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang sebentar lagi resmi jadi Wakil Gubernur Jakarta, sudah mempunyai rencana terkait hajatan glamour kelas dunia teersebut.
Salah satunya adalah, sebelum prosesi perebutan mahkota MW berlangsung, Ahok akan mengajak para finalis berkunjung ke Ancol dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII)


Menurut Pendapat Saya ;
Ajang miss world yang diselenggarakan di Indonesia memiliki sisi positif maupun negative. Dari sisi positif secara tidak langsung ajang Miss World mempromosikan tentang wisata dan budaya yang ada di Indonesia.Selain itu Indonesia bisa dikenal secara global. Dan juga mendatangkan wisatawan Manca yang akan menambah pemasukan daerah melalui bidang pariwisata. Dan dari segi negatifnya, ajang miss world yang diselenggarakan tidak cocok dengan kebudayaan timur yang dimiliki Indonesia sehingga dapat dianggap sebagai contoh yang buruk bagi masyarakat.
Namun sukses tidaknya ajang miss world juga akan mempengaruih citra Indonesia di mata dunia, karena sebelumnya Indonesia pernah digemparkan dengan isu teroris yang menyebabkan menurunnya jumlah wisatawan manca yang datang ke Indonesia. Oleh sebab itu, meskipun menuai pro dan kontra, kita sebaiknya mengambil sisi positif dan ikut mensukseskan ajang Miss World untuk mengembalikan citra Indonesia dan memajukan sektor wisata Indonesia, terlepas dari pantas tidaknya Miss World digelar di Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar